Informasikan kabar baik ini kepada mereka yang lebih membutuhkan, klik dibawah ini

Membina Keluarga yang Sehat dan Sakinah Mawaddah Warohmah

Membangun keluarga sakinah, mawaddah, dan warohmah tentu menjadi keinginan setiap pasangan suami istri. Hal inilah merupakan tujuan pernikahan dimana Allah akan memberikan nikmat bagi siapapun umatNya yang mampu menjaga keluarganya tetap utuh dan langgeng. Namun, dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah ini tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk tetap bisa dilakukan.

Para Istri Wajib Mengetahui Hal ini! Jika Anda Ingin Menjadi Satu-satunya Untuk Pasangan Anda, Baca Sampai Habis Artikel ini

"Bund, Ayah Mau Poligami Saja!"

Hati Perempuan Mana yang Tidak Kecewa Jika Suaminya Mengatakan ini,...

Setelah kejadian suami saya menyampaikan niat poligaminya, mertua saya jadi sering ke rumah saya. Beliau memang seorang sosok yang sangat baik dan sayang sekali kepada saya seperti anaknya sendiri. Kadang saya iri melihat kehidupan rumah tangga ibu mertua dan ayah mertua saya ini, di usia senja dan dikaruniai cucu kehidupan mereka begitu rukun damai dan harmonis. Benar-benar rumah tangga yang aku impikan.

Saya mengetahui bahwa berpoligami memang disyari’atkan, namun saya tidak mampu menanggungnya, ibu suami (mertua) saya pun memarahinya dan berkata jika dia tetap mau melakukan poligami maka beliau akan menjauhinya dan tidak akan melihatnya lagi. Akibat mertua saya membela saya, kerapkali suami saya malah makin membenci saya karena dianggap pemicu bertengkarnya dia dan mertua saya.

Rasanya ingin mati saja, frutasi, kecewa begitulah yang saya hadapi. Remuk dan hancur perasaan saya kala itu. Jikalau tidak ingat dengan anak anak yang saya cintai dan keutuhan rumah tangga saya, mungkin jalan cerita ini akan lain.

Rasanya Seperti Tersambar Petir Di Siang Bolong Kala Mendengar Kata-kata itu

Setelah kejadian suami saya menyampaikan niat poligaminya, mertua saya jadi sering ke rumah saya. Beliau memang seorang sosok yang sangat baik dan sayang sekali kepada saya seperti anaknya sendiri. Kadang saya iri melihat kehidupan rumah tangga ibu mertua dan ayah mertua saya ini, di usia senja dan dikaruniai cucu kehidupan mereka begitu rukun damai dan harmonis. Benar-benar rumah tangga yang aku impikan.

Ibu mertua saya usianya sekitar 57-tahunan, tampak wajah dan badan masih tampak seksi, awet muda, kadang  kalo berjalan bersama saya banyak yang bilang ibu mertua saya itu kaya kakak saya. Saya jadi minder karena saya yang belum sampai usia 40 tahun udah keliatan kaya “emak-emak” banget.

Karena ibu mertua sering kerumah saya jadi sering ngobrol dan curhat soal keadaan saya dengan suami. Setelah ibu mertua beberapa kali datang akhirnya mertua menyampaikan wejangan yang menurutku banyak benarnya.

Mamah: “Gimana Kabar Anjas (nama suamiku) masih bahas tentang niatnya poligami?”

Aku: “Mas Anjas Alhamdulilah baik Mah, semenjak mamah marahin dia udah ga pernah bahas itu”

Mamah: “Alhamdulillah kalau begitu…ibu beberapa hari lalu panggil Anjas ke rumah dan ngobrol banyak sama dia. Khususnya tentang kenapa dia mau poligami.”

Mamah: “Nak…dengar ibu baik-baik. Pekerjaan rumah tangga itu memang banyak dan ga habis-habis, belum lagi untuk mendidik anak anak. Cuma kita sebagai wanita juga penting untuk menjaga penampilan kita di depan suami. Terutama di rumah jangan sampai suami kamu itu merasa ga betah di rumah.”

Aku: “Kalau boleh tahu, emang mas Anjas bilang apa?”

Mamah: Sebelumnya ibu minta maaf ya ke kamu ….dan kamu jangan tersinggung… ibu hanya ingin keluarga kalian tetep utuh sehingga ibu perlu menyampaikan ke kamu tentang Anjas…Kemaren dia cerita niatnya poligami itu muncul karena dia merasa penampilan dan hubungan biologis kamu sebagai istri sekarang sudah tidak semenarik dahulu dan keliatan lebih tidak bergairah lebih tua dari usia kamu yang sebenarnya. Padahal secara ekonomi gak kurang-kurang banget kan buat perawatan. Jadi dia pada prinsipnya ingin kamu tetap menarik walaupun sudah menikah. Wajar karena dia banyak ketemu orang di luar jadi dia membandingkan yang satu dengan yang lain.

Aku: “Terus aku harus gimana Mah? Kan mamah tau aku sibuk urus anak dan rumah jadi ga sempet perawatan dan lain-lain kaya dulu”

Mamah: “Iya, ibu paham makannya ibu datang kesini sendiri untuk kasih tau rahasia ibu bisa tampil awet muda dan seksi seperti ini.

Dulu ibu seperti kamu tidak merawat penampilan dan cuek untuk masalah hubungan biologis karena ada masalah kewanitaan. Cuma ibu sadar bahwa kita harus tetap menarik untuk suami lebih-lebih saat hubungan intim diatas ranjang agar suami tidak pindah kelain hati.

Pertama kamu harus banyak minum air putih, tiap bangun tidur minum segelas air hangat sebelum konsumsi apapun, makan buah dan sayuran yang cukup, rajin olah raga, dan juga kamu imbangi suplemen herbal kewanitaan agar kamu bisa tampak lebih muda 10 tahun.”

Aku: Maksud suplemen herbal kewanitaan yang bagaimana Mah?

Mamah: Ibu sampai sekarang juga masih konsumsi suplemen herbal kewanitaan yang direkomendasikan Boyke (pakar seksologi) seperti Ladyfem, Tisu Majakani, Oris Breast Cream juga Fiforlif. Produk itulah yang mampu mengembalikan gairah hubungan serasa pengantin baru, bikin ibu awet muda dan selalu siap sedia jika bapak membutuhkan hubungan intim.

Aku: “Baiklah mah saya akan coba nasihat mamah.”

Mamah: “Iya nak suami kamu juga pakai Foredi lhoooo karena ibu lihat sendiri di tasnya. Dan cobalah semoga nasihat ibu ini bisa mempererat hubungan kamu menuju keluarga yang sehat dan sakinah mawaddah warohmah.”


Secercah Harapan itu Hadir Melalui Mamah Mertuaku


Setelah kedatangan ibu mertuaku aku merenung dan memutuskan untuk mengikuti sarannya menjaga penampilan dengan suplemen herbal produk abe. Aku menghubungi website yang menjual produk abe tersebut order seperti saran mamah ladyfem, tisu majakani, oris dan fiforlif. Investasi yang aku keluarkan juga tidak terlalu mahal untuk sebuah keutuhan rumah tangga dan perhatian dari suami tercinta. Nah ini yang aku ambil tanpa pikir panjang tanpa suami mengetahuinya.

Semenjak satu bulan pemakaian aku kaget, suamiku gak pernah pulang terlambat bahkan sering memberiku hadiah hadiah. Saat aku tanya hadiah apa ini, dia hanya tersenyum kecil. Rasanya aku menjadi perempuan paling berbahagi di dunia. Ibu mertuaku pun menanyakan niat anaknya untuk poligami. Ternyata sudah tidak kepikiran lagi.

Informasikan kabar baik ini kepada mereka yang lebih membutuhkan, klik dibawah ini